Padamu kutemukan terang di ujung jalan. Padamu juga kuhisap luka yang enggan mengering Aku setia duduk di sudut keheningan. Mengais arti dari sebuah bahagia yang tak kunjung tiba Pada awan, kujeritkan aroma pedihku. Mengarak seribu duka karena kepergianmu… Mengapa begitu susah kuraih hatimu? Padahal, aku hanya inginkan satu tawamu, tak lebih.